Selasa, 18 Juni 2013

Kharisma Menggila

Kharisma Menggila
“Kamu dapat Kantah Kota Bandung ya”
Awalnya saya tak percaya, tak mengira dapat penempatan KKP di Kota Bandung. KKP itu salah satu pekerjaan yang ada di BPN RI (tapi saya gak mau bahas ini ya J ). Jadilah saya serta lima orang teman saya untuk dinas pertama di Kota Bandung. Bandung eeuuyyy, banyak lah tempat menarik kalau kita berkunjung kesana. Ketika pertama kali diantar oleh salah seorang pegawai kesana dengan mobil pribadinya, saya langsung berpikir bagaimana jika saya membawa motor dari Jakarta ke Bandung, tujuannya ialah supaya bisa jalan-jalan keliling Bandung dengan motor. Kan hipster banget tuh :D.
Akhirnya seminggu setelah saya di Bandung, saya kembali ke Jakarta untuk membawa motor Honda Kharisma saya ke Bandung. Tentu saja saya mengajak kedua teman saya untuk melakukan hal serupa, Jefri dan Adib. Jadilah hari itu, hari Minggu, kami bertiga start dari Jakarta menuju Bandung pada pukul 15.00 WIB. Jefri dengan motor Vixionnya yang terlihat tangguh dan gagah (wuiih), tapi plat motornya terlihat mau copot, belum lagi tidak prepare jas hujan (jiaah). Adib dengan motor Honda Legenda yang terlihat legendaris, sekilas motor ringkih jadul mau hancur (jiaahh) tapi konon motor itu sudah bolak balik Jogja-Semarang (wuiih). Saya tentunya dengan motor pra sejarah Honda Kharisma, motornya biasa saja tapi sejarahnya cukup panjang menemani hidupku…  Perjalanan di mulai dari Depok menuju Cileungsi via Cibubur. Naas saat itu di Cileungsi hujan deras melanda. Dan yang seperti kita ketahui Jefri tidak membawa perlengkapan jas hujan. Malah dia memakai sepatu pantofel (buat apa coba, mau kondangan pak??!!), akhirnya kami berteduh sejenak. Setelah reda, kemudian kami melanjutkan perjalanan melewati Jonggol. Ketika melewati hamparan pertanian di Jonggol, saya melihat lembayung sore. Saya melihat lembayung sore terindah dalam hidup saya, warnanya rona merah keemasan. Saya seperti melihat surga. Indah sekali. Yang saya sesalkan ialah saya tidak memotretnya.
Setelah melewati Jonggol, saya memasuki daerah Cianjur. Keadaan sudah memasuki gelap malam. Perjalanan terus non stop hingga akhirnya di Padalarang hujan kembali mendera. Apalagi daerah Padalarang ialah daerah yang dingin. Saya berdoa semoga tidak terjadi kecelakaan. Beruntung tidak terjadi apa apa hingga saya memasuki Cimahi hingga Bandung. Akhirnya kami sampai di kosan kami di Buah Batu pada pukul 21.00 WIB. Cukup lama, 6 jam perjalanan dan menempuh jarak  . Lets begin the journey..!







Semua perjalanan yang kulalui, kunikmati dan ku rasakan, semuanya berkat Honda Kharisma ku. Dulu sebelum ada motor Kharisma ku, kemana mana saya susah. Apalagi jalanan di Bandung sangat asing bagi saya. Padahal Kota Bandung banyak sekali tempat yang menyenangkan. Jika begini terus, lama kelamaan saya malah bisa di bilang kuper, dan gak gaul. Tapi setelah motor Honda Kharisma ku datang, semuanya jadi berubah. Tak ada jalan yang tak dilewati. Tak ada tempat yang tak di kunjung. Berkat Honda Kharisma. Terima kasih Honda Kharisma...

Journey To The Center of The Earth

Mungkin Judul film ini tak asing di telinga kita. Kisah beberapa orang yang mencoba berpetualang menuju perut bumi. Mungkin terlihat fiktif karena yang melakukan perjalanan tersebut ialah beberapa anak remaja. Tapi saya punya perjalanan yang jauh lebih seru dibandingkan perjalanan menuju perut bumi tersebut.

Baru beberapa bulan menjalani orientasi CPNS di Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia, beberapa kawan mengajak saya untuk ikut naik mendaki Gunung Lawu. Saya terima ajakan itu tanpa berpikir dua kali, karena sebelumnya saya selalu berkata dalam hati bahwa saya ingin cuti naik gunung. Jenuh (bukan bosan ya J ). Mungkin karena saya sudah punya hobi baru di dunai adventure kali ya (norak dikit :D ). Tujuan saya tak lain ialah karena saya ingin mengenal lebih dekat teman teman orientasi saya di BPN RI, sekaligus saya juga belum pernah naik Gunung Lawu. Mungkin dengan mendaki gunung, kita sesama CPNS BPN bisa lebih dekat satu sama lain.
Ketika kumpul pertama kali untuk briefing pendakian, ternya peserta yang hadir mencapai 20 orang lebih. Banyak juga ya. Beberapa diantaranya ada yang sudah kenal sih, tapi sebagian besar belum. Lalu ketika kami berangkat bersama menuju pos pendakian, ternyata musibah menimpa Mas Yanto, salah satu anggota tim kami, yang menyebabkan dia tidak turut serta. Berkurang deh salah satu sepuh pendakian gunung kita.
Pada saat tracking via Cemoro Kandang, kebetulan saya jalan paling duluan. Mereka menganggap fisik saya lumayan (ciee…) supaya saya bisa cepat sampai duluan dan mempersiapkan tenda dan peralatan masak ketika sampai di pos Hargo Dalem. (ada warung lho diatas gunung :D). Perjalanan saya sih tidak ada masalah karena saya jalan bareng Rahmat a.k.a Agon Pas, mountaineer asal Aceh Besar yang naik gunung nya bisa sambil ngerokok dan lari, serta Uda Heru yang sanggup bawa keril isi kulkas dengan enteng dan santai ditemani rokok. Oh iya, yang bermasalah justru saya karena saya tidak bisa mengimbangi tempo jalan mereka.

 Ketika sampai, kami langsung gelar tenda. Masak masak dan prepare untuk summit besok pagi. Ternyata ketika kami sedang memasak, datang lah kawan kawan yang jalan belakangan. Sandy a.k.a B o b (karena memanggil semua orang dengan panggilan ‘Bob’ ) nampak terengah engah dan sudah tak tampak lagi suaranya. Padahal ketika masih di pos bawah riang riuh sekali. Lalu Bram yang berjalan menggunakan hot pants ehh.. celana pendek (tapi lebih mirip hot pants sih). Dengan badan besar dia langsung masuk tenda, tarik selimut kemudian hening.





Ketika pagi hari kami sudah mempersiapkan perlengkapan untuk summit. Dengan berharap pada keindahan puncak, maka kami pun berjalan dengan semangat. Akhirnya tiba lah kami di puncak Gunung Lawu. Dengan segala daya kami narsis sampai mampus.





Akhirnya kami turun dan pulang dengan perasaan riang. Jadi dekat satu sama lain, saling mengenal dan berharap bisa naik gunung bareng lagi. Sempat terpikir kami ingin membentuk suatu komunitas pendakian gunung di lingkungan BPN RI. Bhumipala !!. Bahkan nama perkumpulannya saja sudah terpikirkan. Akan kan rencana itu terwujud ???